Seni prasejarah yang dihasilkan oleh manusia (homo sapiens) pertama, dengan nyata telah
memperlihatkan berbagai keunikan. Karya yang dibuat lebih banyak dimaksudkan
bagi keperluan hidup sehari-hari, untuk membantu tubuh dalam menghadapi
tantangan alam. Bila kita meneliti artifak peninggalan
manusia prasejarah dapat dipastikan bahwa kepercayaan animisme, dinamisme, dan
totemisme sudah ada pada saat itu. Kepercayaan tersebut menjadi tenaga
pendorong untuk berkarya, dan kita sering mengatakan bahwa karya itu
berlatarbelakang magis dan religius. Namun tidak sedikit pula karya seni,
khususnya seni rupa, yang dilatarbelakangi kepentingan praktis dan estetis saja.
Bila kita meneliti artifak peninggalan
manusia prasejarah dapat dipastikan bahwa kepercayaan animisme, dinamisme, dan
totemisme sudah ada pada saat itu. Kepercayaan tersebut menjadi tenaga
pendorong untuk berkarya, dan kita sering mengatakan bahwa karya itu
berlatarbelakang magis dan religius. Namun tidak sedikit pula karya seni,
khususnya seni rupa, yang dilatarbelakangi kepentingan praktis dan estetis saja.
Benda-benda peninggalan seni prasejarah yang
dapat kita catatkan di antaranya:
- Lukisan gua (cave painting) banyak ditemukan di Eropa dan di Indonesia dengan berbagai gaya dan bentuk, dengan latar belakang magis.
- Bejana keramik (gerabah) dengan berbagai motif hias yang menarik untuk kepentingan praktis.
- Genderang perunggu untuk kepentingan upacara religi yang dihiasi motif stilasi makhluk hidup dan motif geometris yang artistik.
- Hiasan-hiasan tubuh (manik-manik), senjata, serta perlengkapan upacara, termasuk patung-patung kecil dari batu atau logam.
Selain contoh karya yang dituliskan tersebut
masih banyak karya seni prasejarah yang lain, baik yang dihasilkan pada zaman
paleolitikum, messolitikum, megalitikum, neolitikum, maupun zaman logam. Perlu
dicatat juga bahwa karya yang memiliki nilai artistik yang tinggi, terutama
pada benda- benda yang tiga dimensional, dihasilkan sejak zaman neolitikum dan
zaman logam. Jika kita ingin mengetahui latar belakang
penciptaan karya seni, maka kita harus memahami dorongan utama manusia dalam
menciptakan karya seni.
Berdasarkan penelitian, dorongan berkarya
seni pada dasarnya meliputi:
1. Dorongan magis dan religius (keagamaan).
2.
Dorongan untuk bermain.
3.
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
praktis (sehari-hari).
(Karya Seni Lukis Dinding Gua Zaman Prasejarah Indonesia, Dorongan Magis).
Sejak zaman prasejarah ketiga dorongan
tersebut telah menjadi titik tolak kelahiran karya seni, dan akan menjadi dasar
dalam penciptaan dan pengembangan karya seni. Pada zaman sekarang, seniman
berkarya seni didasari berbagai dorongan berdasarkan misi dan visinya.
Relief
Arjuna, Zaman Hindu, Bali Karya Seni Rupa(Arsitektur) dilatarbelakangi Dorongan
Religius
NOVI AYUNINGTIAS WIDIANTI
10141063 / 4B / 21
PGSD
IKIP PGRI MADIUN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar